Peringatan Nuzulul Qur’an di Polres Temanggung, Pesan Gus Miftah; Jaga Uhuwah Dan Jangan Tercerai Berai

Peringatan Nuzulul Qur’an di Polres Temanggung, Pesan Gus Miftah; Jaga Uhuwah Dan Jangan Tercerai Berai

  13 Apr 2023

Wartatemanggung.com. TEMANGGUNG – Memperingati Nuzulul Qur’an 1444 H, Polres Temanggung, Polda Jateng menghadirkan ulama kondang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Miftah.

Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi menyampaikan bahwa Alqur’an merupakan wahyu dari Allah dan tidak ada keraguan didalamnya dan dalam momentum malam selikuran kali ini semoga kita semua mendapatkan malam lailatul qodar.

“Didalam alqur’an terdapat konsep hidup manusia dalam segala bidang,” Ucapnya. Selasa (11/4). Malam.

Kapolres menambahkan, acara peringatan Nuzulul Quran di Mapolres Temanggung dihadiri oleh puluhan ribu jamaah yang datang dari berbagai penjuru wilayah bahkan ada yang datang dari luar Temanggung.

“Terima kasih kami ucapkan kepada jamaah yang hadir pada malam hari ini, Alhamdulillah malam hari ini tidak turun hujan dan tercatat dihadiri sedikitnya 50.000 orang jamaah bahkan ada yang datang dari Kabupaten Wonosobo.” Lanjutnya

Sementara itu Gus Miftah saat mengisi tausiyah dalam rangka peringatan Nuzulul Quran 1444 H di Mapolres Temanggung, Selasa (11/4/2023) malam. Ia mengungkapkan, belum lama ini masyarakat dikejutkan dengan peristiwa yang menghantam tingkat kepercayaan terhadap institusi Polri. Mulai dari kasus Irjen Ferdy Sambo hingga Tedi Minahasa yang mencengangkan publik. Tak berhenti sampai di situ saja, disusul kemudian munculnya kasus dugaan money laundry di tubuh Kementerian Keuangan juga kembali menghebohkan masyarakat

“Serangkaian peristiwa aneh yang terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan adalah cara Allah SWT untuk membersihkan negara ini dari beragam hal “kotor”, sehebat-hebatnya manusia, Allah jauh lebih kuat,” tegasnya.

Gus Miftah mengungkapkan bahwa, ia meyakini sampai detik ini masih sangat banyak petugas yang benar-benar mengabdikan diri mereka untuk bangsa dan tanah air secara tulus dan ikhlas. Dan kehadiran Polisi ditengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan.

“Coba sebulan saja di Temanggung gak ada polisi, pasti banyak perawan yang tiba-tiba hamil,” kelakarnya diikuti tawa para jemaah.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Miftah juga berpesan kepada para pejabat publik untuk dapat menahan diri agar tidak mempertontonkan segala bentuk kemewahan di depan publik, salah satunya platform media sosial.

Selain itu, memasuki tahun-tahun politik seperti ini, ia juga berpesan agar para pejabat yang sukses berkat mekanisme pemilihan umum agar senantiasa menahan diri dan menghindari praktik-praktik kecurangan untuk memperoleh simpati rakyat.

“Kadang saya sakit hati, ada pejabat yang membeli suara rakyat dengan amplop berisi Rp 20.000. Masak kalah dengan harga sewa (maaf) pelacur yang per jam tarifnya Rp 200.000. Kalau tidak bisa berprestasi minimal jangan menyakiti masyarakat,” pintanya.

Gus Miftah menambahkan bahwa masyarakat saat ini sudah dapat menilai baik dan buruknya Polisi dan Ia mayakini Polisi di Temanggung di cintai oleh masyarakatnya. Hal tersebut terbukti dengan hadirnya ribuan masyarakat dalam ngaji bareng dan doa bersama di Polres Temanggung.

“Kalau Polisinya dianggap jelek dan tidak baik kepada masyarakat mau mengundang kyai siapapun juga masyarakat pasti tidak mau datang, tapi ini yang datang ribuan berarti Polisi di Polres Temanggung ini di cintai masyarakatnya,” Lanjutnya.

Tidak lupa Gus Miftah meminta kepada para ulama maupun ormas agar tidak mudah terprovokasi maupun diadu domba dan selalu menjaga uhuwah dan tidak tercerai berai.

“Salah satu cara menghancurkan islam adalah mengadu domba antara Habaib dengan Kyai, Habaib dengan Gus, Kyai dengan Gus, Ormas dengan Ormas, Ingat perbedaan itu hal yang biasa dan diperbolehkan yang dilarang itu tercerai berai,” Pungkasnya.

(Humas Polres Temanggung).