Musim Tanam Tembakau Tiba, Para Petani di Temanggung Gelar Dzikir Akbar dan Kirab Tumpengan

Musim Tanam Tembakau Tiba, Para Petani di Temanggung Gelar Dzikir Akbar dan Kirab Tumpengan

  16 Mar 2022

Wartatemanggung.com, Temanggung – Untuk memberikan rasa aman dan lancarnya kegiatan masyarakat, pada Selasa (15/3) Polsek Temanggung Kota melaksanakan pengamanan dalam rangka Dzikir Akbar menyambut datangnya musim tanam tembakau tahun 2022 “Among Tebal” yang diikuti oleh ratusan petani tembakau asal Kabupaten Temanggung.

Kapolsek Temanggung Kota Polres Temanggung AKP Sigit Dwi Setiawan menuturkan, acara itu digelar secara serentak di tiga titik yang berbeda. Yaitu wilayah Gunung Sumbing berpusat di Tuk Budoyo Desa Losari Kecamatan Tlogomulyo, Gunung Sindoro di Embung Bansari dan Gunung Prau di Benteng Sata Desa Campurejo Kecamatan Tretep.

Kegiatan Dzikir Akbar yang diikuti para petani tembakau dan Majlis Dzikir Al Tsawab tersebut merupakan sebuah prosesi rutin yang dilaksanakan menjelang datangnya masa tanam pertama tembakau yang jatuh sekitar bulan April setiap tahunnya.

“Doa bersama dan prosesi kirab tumpengan ini tak lain adalah wujud syukur dan harapan para petani tembakau kepada Tuhan Yang Maha Esa agar senantiasa mendapat limpahan berkah saat musim panen tiba”, tutur Kapolsek, Rabu (16/3/2022).

Selain itu, Sigit menyampaikan bahwa kegiatan tersebut juga diisi dengan penyampaian aspirasi para petani tembakau terkait tata niaga tembakau mulai dari problematika pajak cukai hingga masuknya tembakau impor yang mengakibatkan harga tembakau lokal mengalami penurunan harga dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Para petani berharap kedepan regulasi dan kebijakan pemerintah pusat dapat berpihak kepada petani tembakau lokal nasional, karena tembakau merupakan potensi besar ekonomi dan pertanian nasional”, kata Kapolsek.

Sementara itu, Suamin (48) salah satu petani tembakau asal Desa Tlilir Kecamatan Tembarak mengungkapkan, bahwa dari tahun ke tahun permasalahan yang dialamai para petani tembakau hampir sama yakni pembelian produk hasil panen dari petani oleh pihak pabrikan.

“Harga pembelian tembakau oleh pabrik sangat menentukan nasib buat kami para petani, karena selama proses produksi kami mengeluarkan modal yang cukup besar. Apalagi kadang faktor cuaca terkadang juga kurang mendukung”, pungkasnya.

(kangrozi)