Wartatemanggung.com. TEMANGGUNG – Guna membantu mengangkat beragam potensi yang ada di Kabupaten Temanggung, pengelola destinasi wisata Papringan Wisanggeni yang berada di Dusun Limbangan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tlogomulyo akan segera menggelar sebuah acara bertajuk “Pasar Durian Lereng Sumbing” selama dua hari pada tanggal 11 sampai 12 Maret mendatang.

Kendati durian yang akan dijajakan di lokasi tersebut bukan komoditas hasil panen asli wilayah lereng Sumbing, namun setidaknya buah tersebut merupakan panenan lokal asal daerah Ngropoh Kecamatan Kranggan dan sekitarnya.

“Durian yang akan kami gelar rencananya adalah hasil komoditas panenan dari wilayah Kranggan. Kenapa acara tersebut kami gelar, ya karena lereng Sumbing, khususnya daerah Tlogomulyo bukan penghasil durian. Maka dari itu, kami usung konsep tersebut ke wisata Papringan Wisanggeni yang terdapat di Desa Tanjungsari,” ungkap Ketua Panitia Acara Pasar Durian Lereng Sumbing, Rizal Ifan Chanaris, Senin (27/2).

Ia menjelaskan, acara tersebut dipilih, selain untuk ikut meramaikan momentum panen raya durian, juga untuk memperkenalkan komoditas lokal agar semakin dikenal dan digandrungi masyarakat luas.
Selain itu, dipilihnya Papringan Wisanggeni juga bukan tanpa alasan. Hal itu juga sebagai cara untuk memperkenalkan keberadaan papringan yang menjadi salah satu destinasi wisata alam alternatif di kawasan lereng Sumbing.

“Biar semakin dikenal. Memang Papringan Wisanggeni belum resmi dibuka sebagai destinasi wisata, masih dalam proses oleh pihak pengelola. Tapi setidaknya masyarakat tahu jika di sana ada lokasi papringan yang cukup sejuk sebagai alternatif melepas penat dari beragam aktifitas,” lanjutnya.

Rencananya, dalam gebyar pasar durian lereng Sumbing mendatang juga akan diisi oleh pementasan angklung yang digawangi masyarakat sekitar lokasi untuk sekedar memberikan hiburan bagi para pengunjung yang datang. (riz)