Jembatan Terdampak Longsor, Petugas Dan Masyarakat Bersinergi Bangun Jalur Alternatif

Jembatan Terdampak Longsor, Petugas Dan Masyarakat Bersinergi Bangun Jalur Alternatif

  26 Jan 2023

Wartatemanggung.com. TEMANGGUNG, – Sejumlah masyarakat di Desa Ngadisepi didampingi petugas gabungan baik dari TNI dan Polri melaksanakan kerjabakti pembangunan Jembatan alternatif penghubung antara Desa Ngadisepi, dan Kemiriombo ke Gemawang yang terdampak bencana alam tanah longsor pada hari Jum’at tanggal 20 Januari 2023 lalu.

Kapolres Temanggung, Polda Jateng AKBP Agus Puryadi melalui Kapolsubsektor Gemawang Iptu Ahmad Wahyudi menerangkan bahwa sudah ada tindak lanjut dari pemerintah melalui anggaran di tahun 2023 ini, namun belum adanya pembangunan dikarenakan proses negoisasi pembebasan lahan yang membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama.

“Untuk sementara waktu warga di Desa Ngadisepi dan Kemiriombo dapat melalui akses darurat yang dibangun masyarakat yang terletak di sebelah jembatan yang longsor. Akses tersebut hanya dapat dilalui sepeda motor, sementara untuk mobil dan sejenisnya harus melewati jalur utama yang lebih jauh sekitar 16 km.” Terangnya. Kamis (26/1).

Lebih lanjut Ahmad Wahyudi menjelaskan bahwa akses jembatan ini akan diganti dengan akses yang baru dengan memotong jalur melalui lahan milik warga di sebelah jembatan, jadi rencananya lahan milik warga akan dijadikan hutan rakyat dimana lahan yang akan dibangun jalan akan dibeli pemerintah dan masyarakat dilarang menanam padi di lahan yang rawan longsor untuk meminimalisir kejadian tanah longsor kembali.

Ditempat yang sama Wahyudi mengungkapkan untuk aktivitas warga Ngadisepi dan Kemiriombo menjadi terganggu karena akses jalan alternatif ini merupakan jalan pintas yang berjarak 1 km untuk ke Gemawang. Masih ada jalur lain yang dapat dilalui, akan tetapi jalur tersebut berjarak 16 km, sehingga akan memakan waktu yang lebih lama.

“Masyarakat bersama instansi terkait membuat jalur sementara selebar 1,5 meter. Sehingga diharapkan masyarakat dapat menggunakan jalur alternatif tersebut tanpa harus memutar,” Lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut Kapolsubsektor menghimbau kepada masyarakat agar hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dikarenakan curah hujan di Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan dengan intensitas tinggi dan dimungkinkan dapat terjadi tanahlongsor susulan.

“Saat ini sudah kita antisipasi dengan memberikan rambu peringatan maupun garis police line agar masyarakat tidak terperosok dan berhati-hati,” Pungkasnya.

Sementara itu warga Dusun Seseh Ariyanti mengaku sudah membantu 2 orang yang tidak berani melewati jalan tersebut. Jalan alternatif buatan ini sudah dibuat sejak 2 hari lalu. Warga membuat jalan alternatif ini karena anak-anak banyak yang sekolah di Gemawang, sehingga membutuhkan akses. Sebelum jalan tersebut dibuat, sekolah meliburkan anak-anak karena tidak mau ambil risiko jika harus memaksakan mereka tetap berangkat sekolah.

“Banyak warga yang kesulitan lewat jalan itu, soale kan tanah urug-urugan. Sehingga kalau terkena air atau hujan amblas. Jalan ini dibuat dalam sehari. Aspalnya disogel pakai linggis dan cangkul terus dipasang,” ungkapnya.

(Humas Polres Temanggung).