BPN Tunggu Warga Wadas Serahkan Berkas, Hanya Kurang 8 Bidang Yang Belum

BPN Tunggu Warga Wadas Serahkan Berkas, Hanya Kurang 8 Bidang Yang Belum

  03 Jan 2023

Wartatemanggung.com. SEMARANG – Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Purworejo akan melakukan pengukuran 34 bidang lahan di Desa Wadas pada 10-11 Januari 2023. Hal itu merupakan tindak lanjut dari penyerahan berkas yang dilakukan Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Insin Sutrisno, beberapa waktu lalu.

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Pembangunan Bendungan Bener, Andri Kristanto mengatakan, saat ini tinggal delapan bidang dari total target 617 bidang untuk penambangan batu andesit di Desa Wadas. “Untuk tahap ketiga ini sudah ada berkas 34 bidang yang diserahkan. Pengkuruan akan dilakukan pada 10-11 Januari 2023,” ujarnya, Senin (2/1).

Bagi pemilik lahan yang tersisa, diharapkan untuk segera bisa menyerahkan berkas maksimal pada Maret 2023. Sebab, target pembebasan lahan pada 6 Juni 2023. “Diharapkan yang belum menyerahkan, bisa segera tiga bulan sebelum Juni, yakni Maret. Karena setelah penyerahan masih ada tahapan penilaian dan pembayaran,” imbuhnya.
Andri memastikan tidak ada paksaan bagi warga untuk menyerahkan berkas. Namun, pihaknya juga berharap tidak dilakukan konsinyasi. “Warga yang belum menyerahkan bisa menyerahkan. Kami masih punya harapan tidak dilakukan konsinyasi,” tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyempatkan diri berkunjung Tandem Resto di bawah Jembatan Sungai Kodil, Purworejo. Resto itu merupakan milik Fahrurozi Asabi. Fahrur adalah salah satu penerima uang ganti rugi. Ia mengaku, menerima uang ganti rugi antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.

Gubenur Ganjar mengaku senang dengan suasana kondusif di Desa Wadas. Ia mengungkapkan, kebanyakan warga yang awalnya menolak keras proyek tersebut, kini mulai melunak. Menurutnya, beberapa warga Wadas mengajak berdialog, dan sebagian lainnya bahkan sudah menyerahkan sertifikat lantaran komunikasi yang terjalin baik.

“Di antara beberapa kawan-kawan kemarin yang hadir dulu pernah bersitegang dengan siapapun ya. Tetapi hari ini dengan tenang, dengan halus, menyampaikan apa yang perlu diperhatikan, termasuk mitigasi dampak dari yang ada,” ujarnya, Kamis (29/12) malam.

Ganjar mengungkapkan, beberapa warga Wadas mengajukan syarat. Hal itu pun langsung disanggupinya. Kesanggupan serupa juga ditegaskan Kepala BBWS Serayu Opak, Dwi Purwantoro yang mendampingi Ganjar malam itu. Termasuk, menindaklanjuti permintaan kelompok tani yang merasa dirugikan karena irigasinya tertutup dari jalan untuk lalu lintas kendaraan proyek. Ganjar mengapresiasi pihak BBWS-SO yang sigap meng-handle itu.

Di sisi lain, Gubernur Jateng dua periode itu menambahkan, sosialisasi kepada warga terkait penambangan terus dilakukan. Dia tidak ingin ada pemahaman keliru yang membuat warga ketakutan. “Warga bisa mengawasi. Saya juga menyampaikan sebelum penambangan dilakukan, terhadap warga pun sudah dilakukan pelatihan, sudah ada bantuan-bantuan, baik itu sifatnya fisik, pelatihan, maupun peralatan. Itu sudah dilakukan,” tuturnya.

Hal yang sama juga berlaku terkait proses uang ganti rugi. Ganjar memastikan prosesnya akan berjalan baik dan sesuai dengan kesepakatan. Cerita panjang persoalan Wadas, kata Ganjar, menemui babak baru di mana sejak awal diinginkannya berjalan seperti sekarang ini. “Alhamdulillah. Saya menyampaikan terima kasih kepada warga yang sudah berkenan komunikasi terbuka, terharu juga saya. Yang dulu berbeda dan agak kenceng, Pak Ganjar mbok mampir ke rumah saya, Insyaallah saya ke sana,” tandasnya.

(Kang Rozi).