Antisipasi Penyebaran PMK, Polres Temanggung Bersama DKPPP Sosialisasi dan Perketat Lalulintas Hewan Kurban

Antisipasi Penyebaran PMK, Polres Temanggung Bersama DKPPP Sosialisasi dan Perketat Lalulintas Hewan Kurban

  07 Jul 2022

Wartatemanggung.com, Temanggung – Penularan virus penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak berkuku belah harus segera diantisipasi, mengingat saat ini dibeberapa daerah termasuk Kabupaten Temanggung sudah ditemukan penyebarannya.

Menyikapi hal tersebut Polres Temanggung bersama Instansi terkait terus aktif memberikan sosisalisasi maupun edukasi kepada masyarakat khususnya para pemilik hewan ternak melalui Bhabinkamtibmas, Kamis (07/07/2022).

Kapolres Temanggung Polda Jateng AKBP Agus puryadi menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ( DKPPP) Kabupaten Temanggung guna melakukan langkah pencegahan penyakit mulut dan kuku pada hewan.

“Berbagai Langkah sudah kita lakukan dalam penanggulangan kasus PMK ini, salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada para peternak hewan dan penyemprotan disinfektan di kandang hewan,” ujar Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi, S.H, S.I.K, M.Si.

Selain itu, kapolres meminta untuk para pengusaha ternak dan para peternak bila mana ada hewannya yang terkena penyakit maka harus segera di laporkan kepada pihak terkait. Langkah tersebut diperlukan agar PMK segera tertangani dan tidak menular pada hewan-hewan yang lain.

Lebih lanjut Kapolres menjelaskan beberapa ciri hewan terserang penyakit PMK diantaranya demam tinggi, muncul air liur berlebihan, serta ada luka lepuh di rongga mulut atau pada lidah dan tidak mau makan. Selain itu kukunya juga luka, sehingga sulit untuk berdiri, gemetaran, dan napasnya cepat.

“Menjelang perayaan hari Idul Adha kami bekerjasama dengan instansi terkait akan memperketat lalu lintas hewan kurban, sehingga diharapkan penyakit PMK tidak menyebar, walaupun belum ditemukan dampak terhadap manusia,” lanjutnya.

Kegiatan sosialisasi tersebut, sengaja dilakukan karena penyakit mulut dan kuku pada sapi, saat ini penyebarannya terus meningkat. Sehingga dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan para peternak dapat lebih waspada, terhadap penularan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak miliknya.

(kangrozi)